Jumat, 17 Februari 2012

Drama Kemunafikan Anggota Dewan

Ada drama kemunafikan dalam rapat kerja antara Kementrian Keuangan dengan Komisi Keuangan DPR siang ini. Rapat membahas tentang mekanisme pengawasan perpajakan di Indonesia. Dalam rapat itu, sejumlah anggota dewan mendesak Menteri Keuangan, Agus Martowardoyo mencabut Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 133 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan.

Ini terkait dengan terungkapnya penyelundupan kontainer berisi Blackberry di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta, bulan Januari lalu. Penyelundupan itu diduga dibekingi oleh sejumlah anggota DPR. Sementara yang mengungkap penyelendupan itu adalah Komite Pengawas Perpajakan, KPP.

Para anggota dewan itu mengatakan, KPP harus dibubarkan karena telah melampaui tugas dan wewenangnya. Kata dia, KKP tidak berhak melaporkan adanya tindak pidana penyelundupan. Saya yang mendengar alasan anggota Dewan yang terhormat itu hanya bisa tersenyum sinis. Dalam hati saya berkata, "Ini anggota dewan pasti takut ketahuan karena ikut serta jadi beking penyelundupan Blackberry tersebut,"

Pintar bicara soal hukum dan politik hanya untuk menutupi boroknya sendiri. Bicara soal rakyat, apalagi umat, hanya omong kosong belaka!!!

Sementara itu, meski mendapat desakkan untuk mencabut peraturan tentang KPP, Menteri Keuangan, Agus Martowardoyo, bersikukuh tidak akan mencabutnya sampai ia meninjau ulang peraturan tersebut. Anggota dewan yang sudah ketakutan itu tetap memaksa sang menteri untuk mencabutnya segera. Bicaranya lantang dan hebat, tapi sesungguhnya mereka dalam keadaan yang sangat rawan dan terancam.

Berlagak pahlawan, salah satu anggota dewan berkata, "Saya rasa kita semua disini memiliki komitmen yang sama untuk memberantas korupsi, mafia hukum dan penyelundupan.."

Belum selesai anggota dewan itu menuntaskan kalimatnya, Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, memotongnya, "Belum tentu!!" ujar dia tak kalah lantang.

Mendengar pernyataan pak menteri tersebut, semakin banyak anggota dewan yang terbakar jenggotnya. Mereka balik menuding bahwa Menteri Keuangan telah melakukan fitnah terhadap parlemen dan menuntut pertanggungjawabannya.

Sebuah drama politik yang ironis! Meski begitu, salut untuk Menteri Keuangan, Agus Martowardoyo yang telah berani melawan arogansi dan kebusukan anggota dewan yang (tidak) terhormat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar